BEASISWA LPMAK
Bekerjasama dengan LPMAK sebagai mitra kerja, menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa dan Pelajar penerima beasiswa dari 7 suku di areal penambangan PT. Freeport Indonesia, pembinaan dan pendampingan bagi mahasiswa dan pelajar penerima beasiswa yang berada di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta, Bandung Jawa Timur dan Bali.
LPMAK juga menyerahkan pengelolaan asrama pelajar Putra dan Putri di Semarang kepada Yayasan Binterbusih.
BEASISWA PEMKAB PEGUNUNGAN BINTANG
Dalam menyalurkan beasiswa, pendampingan dan pembinaan kepada Peserta Program beasiswa dari LPMAK, Binterbusih juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dalam melakukan penyaluran beasiswa, pembinaan dan pendampingan kepada mahasiswa dan Pelajar asal Kabupaten Pegunungan Bintang yang sedang Studi di Jawa.
LKTD (Latihanan Kepemimpinan Tingkat Dasar)
Menunjang pencapaian kader pembangun muda asal Papua, melalui pelatihan kepemimpinan tingkat dasar yang meliputi pembelajaran dan kecakapan kemandirian, kepemimpinan yang bermoral, komunikatif dan demokratis dalam berorganisasi, untuk membangun masyarakat Papua.
LKTL (Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjut)
Menunjang pencapaian kader pembangun muda asal papua, melalui pelatihan kepemimpinan tingkat lanjut yang memiliki visi, misi, strategi dan mampu bekerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik.
KEWIRAUSAHAAN
Membekali mahasiswa asal Papua dengan berbagai pemahaman dan ketrampilan wirausaha dan menumbuhkan wirausaha baru bagi mahasiswa asal Papua di Jawa dan Bali. Orientasi & Adaptasi Mahasiswa Baru Kegiatan ini memiliki tujuan agar mahasiswa baru belajar, menambah pengetahuan, memperkaya pengalaman, memperluas wawasan dan belajar mandiri sehingga dapat bersaing dalam era globalisasi dan bisa menjadi pemimpin yang mampu membangun tanah Papua tercinta.
Kesehatan Masayarakat (IMS-HIV/AIDS)
Program ini dilakukan atas kerjasama ASA-FHI dengan Binterbusih untuk memberikan pemahaman dan melakukan kampanye tentang bahaya IMS-HIV/AIDS, upayah yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya IMS-HIV/AIDS bagi mahasiswa dan masyarakat Papua di Jawa dan Bali guna menekan perkembangan HIV/AIDS di tanah Papua. Program ini berlangsung sejak tahun 2005 dan berakhir pada tahun 2008.